Jakarta – Dua tahun sejak pecahnya perang di Gaza, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tekadnya untuk menuntaskan seluruh tujuan perang. Fokus utama, kata Netanyahu, adalah pembebasan para sandera dan penghapusan total kekuasaan Hamas di wilayah tersebut.
“Kita berada di hari-hari yang menentukan. Israel akan terus bertindak untuk mencapai seluruh tujuan perang — memulangkan semua sandera, menghancurkan kekuasaan Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” tegas Netanyahu dalam pernyataan resmi yang dirilis kantornya, Selasa (7/10/2025), dikutip dari AFP.
Pernyataan ini muncul di tengah perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas yang sedang berlangsung di Sharm El-Sheikh, Mesir.
Hamas Desak Jaminan dari Trump dan Negara Sponsor
Di sisi lain, negosiator utama Hamas, Khalil El-Hayya, menegaskan pihaknya menginginkan jaminan yang kuat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan negara-negara sponsor agar perang di Gaza benar-benar berakhir permanen.
“Kami tidak mempercayai pendudukan Israel, bahkan sedetik pun. Mereka telah dua kali melanggar gencatan senjata dalam perang ini,” ujar El-Hayya kepada Al-Qahera News, media pemerintah Mesir.
Hamas juga menuntut pembebasan sejumlah tahanan politik Palestina sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera, termasuk tokoh terkemuka Marwan Barghouti, anggota senior Fatah yang telah dipenjara sejak 2002.
Selain Barghouti, nama-nama lain yang disebutkan dalam daftar pembebasan mencakup Ahmad Saadat, Hassan Salameh, dan Abbas Al-Sayed.
Trump Klaim Perdamaian di Timur Tengah Semakin Dekat
Dari Washington, Presiden Donald Trump menyatakan optimisme bahwa kesepakatan damai di Gaza kini berada di ambang tercapai. Ia mengungkapkan bahwa Amerika Serikat tengah memainkan peran penting dalam proses perundingan tersebut.
“Kita sangat dekat untuk mencapai kesepakatan di Timur Tengah yang akan membawa perdamaian bagi kawasan,” kata Trump di Gedung Putih, didampingi Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dikutip dari AFP.
Menurut Gedung Putih, negosiator khusus AS Steve Witkoff dan menantu Trump Jared Kushner ikut terlibat langsung dalam pembahasan kesepakatan yang terdiri dari 20 poin tersebut.
“Ada peluang nyata bahwa kita bisa mewujudkan sesuatu yang bersejarah,” tambah Trump.
Latar Belakang
Perang Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu krisis kemanusiaan terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Upaya perdamaian berulang kali gagal karena kedua pihak saling menuduh melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Kini, harapan baru kembali muncul di tengah diplomasi intensif yang melibatkan berbagai negara besar, termasuk Mesir dan Amerika Serikat. Namun, apakah perang benar-benar akan berakhir — atau justru memasuki babak baru — masih menjadi pertanyaan besar bagi dunia internasional.