Khofifah ajak jamaah haji mendoakan kedamaian dunia

Pada perjalanan spiritual yang penuh makna seperti ibadah haji, pesan-pesan kemanusiaan dan perdamaian sering kali menjadi bagian integral dari pengalaman tersebut. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengambil langkah yang luar biasa dengan mengajak jamaah haji asal Jawa Timur untuk mendoakan kedamaian dunia. Tindakan ini tidak hanya menegaskan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam agama, tetapi juga memberikan inspirasi bagi jamaah haji lainnya untuk membawa pesan perdamaian dalam perjalanan mereka.

Mengangkat Pesan Kedamaian dalam Ibadah Haji

Pesan Khofifah kepada jamaah haji untuk mendoakan kedamaian dunia mencerminkan semangat yang tinggi untuk menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi melalui ibadah haji. Ibadah haji bukan hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan memperjuangkan perdamaian di seluruh dunia.

Peran Pemimpin dalam Membawa Pesan Kemanusiaan

Sebagai seorang pemimpin, Khofifah Indar Parawansa memberikan contoh yang kuat tentang bagaimana pemimpin dapat menggunakan platform mereka untuk menyebarkan pesan-pesan kemanusiaan. Langkahnya untuk mengajak jamaah haji mendoakan kedamaian dunia adalah contoh nyata dari bagaimana pemimpin dapat membawa dampak positif dalam masyarakat dan memotivasi orang lain untuk berbuat baik.

Mendukung Solidaritas dan Toleransi Antar Umat Beragama

Pesannya juga mendukung solidaritas dan toleransi antar umat beragama. Dalam suasana yang penuh keberagaman seperti ibadah haji, kesempatan untuk menyatukan doa-doa dari berbagai budaya dan latar belakang agama adalah momen yang berharga untuk memperkuat hubungan antarumat beragama dan mempromosikan perdamaian yang inklusif.

Menyebarkan Pesan Perdamaian di Seluruh Dunia

Langkah Khofifah untuk mengajak jamaah haji mendoakan kedamaian dunia juga memiliki dampak yang lebih luas, karena pesan perdamaian yang disampaikan oleh jamaah haji dapat menyentuh hati dan pikiran orang-orang di seluruh dunia. Dengan demikian, doa-doa yang dipanjatkan oleh jamaah haji tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga dapat membawa harapan dan inspirasi untuk kedamaian global.

Kesimpulan: Pesan Kemanusiaan dalam Perjalanan Rohani

Langkah Khofifah Indar Parawansa untuk mengajak jamaah haji mendoakan kedamaian dunia adalah contoh nyata dari bagaimana pemimpin dapat memanfaatkan kesempatan spiritual untuk menyebarkan pesan kemanusiaan. Pesannya mengingatkan kita akan pentingnya mendukung perdamaian, toleransi, dan solidaritas di tengah-tengah perbedaan budaya dan agama.

Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan waktu wukuf di Padang Arafah adalah waktu yang sangat mustajabah, di mana Allah akan mengabulkan doa hambanya.

"Agar Allah segera menurunkan rahmat damainya di bumi kita tercinta, mari kita menyerukan doa  bersama-sama, agar umat manusia bisa hidup damai berdampingan dan bisa memaksimalkan ibadah kepala Allah SWT," kata Khofifah yang saat ini menjalankan ibadah haji.

Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini menjelaskan wukuf di Padang Arafah adalah rukun wajib dalam ibadah haji. Dalam riwayat hadits, Rasulullah SAW bersabda inti dari ibadah haji adalah wukuf (berdiam diri) di Arafah. Barangsiapa yang tiba sebelum salat pada malam yang menginap di Muzdalifah, maka hajinya telah sempurna. (HR Ahmad, al-Bayhaqi, dan al-Hakim)," kata Khofifah.

Wukuf sendiri memiliki arti berhenti atau berdiam diri. Hal ini mencerminkan kontemplasi atas kehidupan dan segala ciptaan Allah SWT. Wukuf di Padang Arafah adalah usaha untuk merenungkan hakikat penciptaan alam semesta, mengevaluasi perbuatan yang telah dilakukan, dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat penghisaban.

"Sedangkan Arafah memiliki arti mengenal, mengetahu atau menyadari. Dari makna tersebut, Arafah mencerminkan gambaran dari Padang Mahsyar di akhirat kelak, sebagai tempat di mana segala amal perbuatan manusia di dunia akan dihisab," ujar Khofifah.

Oleh karena itu, kata Khofifah, di Padang Arafah, para jamaah haji dianjurkan untuk banyak berdoa, memohon ampunan, dan melakukan introspeksi atas segala perbuatan yang pernah dilakukan.
 
Sebab Padang Arafah pun memiliki sejarahnya sendiri. Di mana, padang Arafah menjadi tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Nabi Adam saat diturunkan di bumi berada di Pulau Sandib atau Sri Langka dan Hawa berada di Saudi Arabia.
 
Setelah Nabi Adam mendapat kalimat pertobatan sebagaimana dijelaskan dalam surah Al A'raf ayat 23 dan diperintah untuk mengelilingi Baitul Makmur sebanyak tujuh kali, Malaikat Jibril meminta Nabi Adam untuk mengarahkan pandangannya ke arah bukit yang luas tersebut.
 
Bukit itu adalah Padang Arafah. Ratusan tahun keduanya dipisahkan, Nabi Adam dipertemukan dengan Siti Hawa di Padang Arafah. Kisah ini pun menjadi keajaiban di Padang Arafah karena merupakan bagian penting dalam sejarah pertemuan manusia pertama dengan pasangannya.
 
"Oleh sebab itu Arafah diambil dari kata yang memiliki arti 'mengenal' atau 'mengakui'. Sebab, di lokasi ini setiap manusia harus mengenal jati dirinya dan menyadari setiap dosa yang telah diperbuat," ujarnya.
 
Selama wukuf, jamaah haji dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, memohon ampunan, dan juga berdoa. Terutama karena Nabi Muhammad SAW juga telah menyampaikan bahwa Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah HR. Tirmidzi.
 
"Hari Arafah adalah hari yang paling utama. Bahkan lebih utama dari 10.000 hari. Dan ketika melakukan wukuf di Arafah diriwayatkan jika Allah SWT dan para malaikat turun ke langit dunia dan mengampuni para hambanya. Hal ini menjadi keistimewaan menjalankan wukuf di Arafah," tutur Khofifah.
 
Pada hari Arafah, Allah turun ke langit dunia dan membanggakan mereka yang wukuf di hadapan para malaikat.
 
“Allah berkata, ‘Lihatlah hamba-hamba-Ku itu! Mereka datang dari segala penjuru dengan rambut kusut dan tubuh berdebu…saksikanlah oleh kalian, bahwa Aku telah mengampuni mereka'. Para malaikat menyela, 'Akan tetapi di sana ada si fulan dan si fulan?'. Namun Allah berkata, 'Aku telah mengampuni mereka'," ucapnya.


Lebih baru Lebih lama